Anak saya yang masih SMA saya jatah Rp 1 juta/bulan (Rp 800rb cash, sisanya gopay, diberikan tiap awal bulan sesuai tanggal gajian saya) untuk transport pp dan makan siang (seringnya bawa bekal). Dengan sekolah kembali PTM/offline 25 hari/bulan, setiap hari dia harus mengatur pengeluarannya. Misal lebih memilih naik angkot atau Biskita (busnya orang Bogor yang masih gratis) dibanding ojek online (konsekuensinya berangkat lebih awal karena tidak secepat dan sepraktis ojol). Sempat mengeluh kurang ketika sekolah kembali tatap muka, tapi saya perhatikan bisa2 saja tuh dia menabung dan akhir pekan jalan sama teman2nya (nonton, nongkrong, jalan2).
Pesan saya untuk dia tentang uang :
1. Perlakukanlah ia dengan baik tapi jangan kamu Tuhankan. Rapikan jika ia lusuh atau terlipat. Itu tanda rasa bersyukurmu (sempat) memilikinya.
2. Satu milyar rupiah akan menjadi Rp999.999.900,00 jika Rp100-nya tercecer dan kita gengsi untuk memungutnya karena meremehkan toh ia cuma uang logam bernilai tak seberapa. Sekecil apapun nilai uang kita yang terjatuh atau tercecer, cari dan pungutlah.
3. Seseorang mungkin masih tahan saat digoda suap uang Rp500 juta, tapi belum tentu tahan ketika disodori Rp 5 milyar, Rp 5 trilyun dan seterusnya (kontroversial tapi banyak terjadi).
4. Uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya (sepertinya) perlu uang.
5. Bersedekahlah untuk membersihkan hartamu. Tapi pastikan untuk kamu (dan keluargamu) tercukupi dulu.
6. Pas lagi ga punya duit itu rasanya ga enak kan? Kembali ke nomor 1 dan 2 : syukuri dan kelola uangmu dengan baik.
Ada yang mau menambahkan? Biar anak2 ga minta tambahan jatah bulanan lagi maksute.